Select Language Here

Pages

Selasa, 05 Januari 2010

Filosofi Lilin

Semua pasti tau.. apa itu lilin.. semua pasti pernah lihat gimana cara lilin bekerja.. dia terbakar, habis perlahan lahan dengan tujuan dapat menerangi sekelilingnya.. pengorbanan yang besar bukan.. merelakan tubuhnya sendiri terbakar demi kepentingan sekelilingnya.. apakah itu indah? Apakah itu baik? Apakah itu yang dinamakan pengorbanan yang benar…

Apakah yang lebih bernilai dibanding dengan mampu atau dapat memberikan kebaikan bagi orang lain. adakah yang lebih baik dari itu semua? Buat gw.. berkorban itu memang suatu hal yang gak bisa dipungkiri untuk mendapatkan sesuatu hal yang baik, apapun itu.. tapi bagaimana bila pengorbanan yang kita berikan itu.. justru dapat mengganggu mimpi2 kita.. keperluan essensial kita sendiri.. sehingga kita nantinya habis terbakar, yang mana justru kita gak akan sanggup lagi melakukan hal semacam itu kembali, saat hal itu diperlukan, entah pada situasi dan kondisi yang sama ataupun berbeda dimasa depan nanti.

Berikanlah apa yang sanggup kamu berikan, dengan kadar yang kamu bisa tanggung tanpa harus mengganggu kepentingan atau kelangsungan hidupmu sendiri.. adakalanya kita harus sanggup berkata tidak terhadap sesuatu yang sebenarnya kita sanggup lakukan, walaupun terkadang sangat sulit untuk berkata tidak.. tapi bukan karena kita egois, bukan karena kita gak mengerti apa maknanya memberikan bantuan, bukan juga kita gak paham apa artinya berkorban.. kita harus tetap bisa menilai sejauh mana porsi yang boleh kita berikan dalam memberikan pengorbanan.. dan jangan lupai juga nilainya.. apakah dengan kita berkorban demikian.. orang yang kita bantu akan menjadi lebih baik.. atau hanya akan membuatnya tampak manja dan bergantung terhadap diri kita…

Bukan besar atau kecilnya pengorbanan yang kita lakukan terhadap orang lain yang dapat memberikan makna bagi orang tersebut, tapi lebih bagaimana caranya kita memberikan bantuan itu, tetapi lebih dari pada apa niatan kita yang mendasari memberikan bantuan itu.. apakah ketulusan.. atau bahkan pamrih.. barangsiapa diberi banyak.. akan dituntut banyak.. itu sudah hukum alam.. jangan pungkiri itu.. Mengingat untuk berusaha memberikan apa yang terbaik yang dapat kita berikan kepada orang lain, dan demi kebaikan orang yang kita bantu… tanpa harus membuat salah satu menjadi bergantung satu sama lain mungkin itu hal yang cukup baik.. memberikan orang itu cara ‘bagaimana menggunakan kail yang benar, lebih bermakna dibanding memberikannya sepotong ikan’..

"We make a living by what we get, we make a life by what we give"

0 comments:

Posting Komentar